Kali ini saya akan menulis hal yang berbeda dari
sebelumnya, yang selalu terkait dengan blog dan tips menulis. Saya ingin
berbagi pengalaman seputar perjalanan ringkas saya dalam menyelesaikan beberapa
urusan pada hari ini. Dan tidak ada salahnya bila kita sedikit refreshing
dengan hal-hal menyenangkan. Jadi, selamat membaca ^^
Hari ini, cuaca kota Medan yang terik semakin menusuk ke
dalam helm yang saya pakai untuk melindungi kepala dari sengatan sinar
matahari. Berdasarkan info yang saya dengar dari sebuah akun socmed bahwa sudah
dua hari ini kota Medan berada pada suhu 37⁰C! Wow, serasa di panggang.
Perjalanan saya hari ini diawali dengan mengunjungi
sebuah bank yang termasuk BUMN, bukan ingin mencairkan cek atau merampok,
hehehe, hanya ingin “melewatkan” beberapa lembar uang saya. Sebenarnya uang itu
akan saya gunakan untuk beberapa keperluan, tapi karena saldo di tabungan saya
sudah sekarat, maka saya berinisiatif untuk “menghidupkan” kembali, bahasa kerennya
me-refresh buku tabungan.
Perubahan alamat domain dari yang pertama sekali yaitu : www.rumahblogindonesia.blogspot.com
kemudian berubah menjadi www.rumahblogindonesia.co.cc
, tapi karena banyak yang tidak bisa mengakses blog RBI karena saya menggunakan
.co.cc maka saya kembalikan lagi ke domainnya yang semula www.rumahblogindonesia.blogspot.com
. Nah, kalau sekarang domainnya menjadi www.rumahblogindonesia.web.id Yipppiiieeee….
:D
Selepas dari bank tersebut, saya memutar motor ke arah Polonia
dengan tujuan ke jalan Multatuli. Ketika sedang melewati jalan Imam Bonjol,
tepatnya persis di depan gedung DPRD, saya melihat pemandangan yang tidak
biasanya. Entah mengapa kawat berduri yang terbiasa terpajang ketika
demonstrasi dulu, kini terpasang kembali. Dan… terlihatlah oleh saya ada
beberapa tenda berdiri di trotoar, beberapa orang ada yang sedang tiduran atau
duduk-duduk, bahkan beberapa plank dan spanduk yang sempat saya baca, yang
berbunyi “Aksi Jahit Mulut” (astagfirullah, membaca tulisannya saja saya sudah
merinding, apalagi melihat pelakunya).
Rasa prihatin saya muncul, koq teganya ya para wakil
rakyat membiarkan mereka tidur di tempat seperti itu. Bukankah di dalam gedung DPRD itu penuh dengan
fasilitas yang nyaman? Setidaknya biarkan mereka melakukan aksinya di dalam
gedung agar mereka tidak merasakan kehujanan dan tidak kepanasan. Sedih dan
miris melihat kejadian itu secara langsung. Orang lemah selalu saja ditindas
T___T
Mohon maaf kalau foto sebagai dokumentasi atau buktinya
tidak saya lampirkan, berhubung saya masih berada di atas sepeda motor, dan rasanya
tidak etis memotret mereka yang sedang susah. Sudah tidak bisa membantu eh
malah dijadikan bahan tulisan, tidak tega saya.
Oh ya, ternyata setelah saya mencari tahu tentang
kejadian tersebut, saya baru ngeh
kalau saya ini tinggal di Medan tapi tidak tahu perkembangan kota seperti
kejadian ini, ckckckck, memalukan L
. Aksi damai ini dilakukan oleh para petani yang tergabung dalam Sekretariat
Bersama Reformasi Agraria. Mereka meminta agar petani-petani yang ditangkap
oleh pihak kepolisian segera dibebaskan, terkait dengan anggapan telah menyerobot
lahan PTPN II (sumber http://www.tribunnews.com)
Lanjut lagi perjalanan menuju ke jalan Multatuli. Eits,
kendaraan menumpuk di tengah persimpangan jalan dan banyak polisi lalu lintas. Entah
ada kegiatan apa lagi hingga membuat macet dan tidak bergerak seperti ini,
bahkan sepeda motor yang biasa salip menyalip di jalur sempit pun tidak bisa
berjalan. Aneh juga, karena aksi dari para petani tersebut berada di depan
gedung DPRD Kota Medan, lah mengapa macetnya di persimpangan lapangan Benteng
ya?
Tidak tahu ada acara apa di jalur satu arah tersebut,
kemacetan dari simpang lampu merah Imam Bonjol berlanjut sampai di depan rumah
dinas BI. Ada beberapa polisi berseragam lengkap yang membantu mengatur lalu
lintas, sekilas saya juga melihat seorang bapak yang menggunakan topi khas
polisi dan memiliki lambang bunga melati yang berjejer rapi di tepi kanan dan
kiri topinya, mungkin menandakan pangkat apa yang disandangnya.
Terlepas dari kemacetan itu membuat saya menarik gas
sedikit lebih kencang agar angin menyapu semua keringat dan rasa gerah akan
sinar matahari. Sesampainya di komplek Multatuli Indah, saya segera
menyelesaikan urusan, dan lumayan “cuci mata” karena melihat desain-desain dan
arsitektur yang sangat menawan di sebuah galeri yang saya datangi.
Lanjut ke kawasan Lapangan Merdeka, melewati Stasiun
Kereta Api hingga tiba di pusat belanja jilbab, baju gamis, bakal baju kebaya
atau oleh-oleh dari Arab Saudi, nama tempat itu adalah Pajak Ikan Lama. Bagi
sobat RBI yang bingung dengan sebutan tempat ini, akan saya jelaskan sedikit.
Dalam bahasa kota Medan, pajak memiliki arti pasar, sedangkan pasar berarti
jalan raya, nah loh, bingung kan? :D Itulah uniknya kota Medan, bahasanya aneh
dan terkesan tidak nyambung. Meskipun diberi nama Pajak Ikan Lama, tapi di
dalam pasar ini sama sekali tidak ada yang menjual ikan! Hayo, siapa yang masih
bingung? :D Mengenai sejarah asal muasal mengapa tempat ini saya juga tidak
mengetahui dengan pasti, Insya Allah kalau ada kesempatan lagi saya akan
membahas tentang tempat ini.
Di Pajak Ikan Lama itu saya membeli kurma dan minyak
zaitun. Cuaca yang semakin terik karena hampir tengah hari, membuat tenggorokan
saya tercekat. Maka secangkir es cendol yang segar pun langsung saya pesan dan
di seruput sampai habis, Alhamdulillah… Dengan harga Rp 3000 saya sudah bisa
melepaskan dahaga.
Perjalanan dilanjutkan kembali ke daerah Jalan Sekip yang
terkenal dengan beberapa tempat pusat penjualan aksesoris hand phone, baik
untuk partai besar (grosiran) maupun partai kecil (eceran). Semuanya deuh ada
di sini! Tinggal pilih mana aksesoris yang sesuai dengan gadget atau hand phone
Anda, bila tidak ada yang cocok, pindah saja ke tempat yang lain, masih banyak
pilihan J
Setelah dari Sekip itu selesailah perjalanan saya hari
ini. Simple dan sederhana sebenarnya, mengumpulkan beberapa kejadian yang
penting atau sama sekali tidak penting, kemudian meramunya menjadi tulisan.
Saya tidak sadar kalau secuil kisah perjalanan saya menjadi tulisan yang
sebuanyak ini, hahahaha :D
Intinya adalah, apa pun peristiwa atau kejadian yang Anda
alami sehari-hari tetap menjadi suatu hal yang menarik untuk diangkat menjadi
sebuah tulisan. Nah, bagi sobat RBI yang ingin menceritakan kejadian sehari-hari
dalam hidupnya, silahkan meninggalkan komen ya, Insya Allah saya kunjungi.
Baiklah, hari semakin larut, jadi saya permisi untuk
beristirahat.
Good night all J
140612
2 komentar:
salam blogger dari orang medan juga gan. kemaren baru beli earphone di sekip. hehe *gak nanya ya*
@Ilham : ketemu sodara sekota nie :D kalau yang lain sodara sebangsa setanah air :)
Posting Komentar