15 September 2011

Pendidikan Siswa Tak Abaikan Nilai Sosial

JAKARTA– Menteri Pendidikan Nasional M Nuh meminta semua pihak untuk tidak mengkhawatirkan rencana pemerintah membangun sekolah khusus bagi ilmuwan. 

Nuh menegaskan, sekolah tersebut tidak akan membuat anakanak cerdas menjadi robot atau asosial karena mereka tetap diberi pelajaran moral, sosial, serta humanis lainnya. “Mereka juga manusia,oleh karena itu nilai-nilai humanis, prinsip dasar hidup tetap diajarkan,” ujar Nuh di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut menjelaskan, tujuan pemerintah mendirikan sekolah khusus bagi ilmuwan-ilmuwan muda lebih disebabkan mereka membutuhkan perlakuan khusus karena kecerdasannya yang di atas rata-rata.

 “Semua orang yang memiliki kemampuan khusus harus dilayani secara khusus.Yang berkebutuhan khusus kita layani khusus, yang memiliki kemampuan ekstra-super itu kankhusus juga sehingga harus kita layani khusus,”jelas dia.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu menjelaskan, sekolah ilmuwan mendesak didirikan karena Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang sebenarnya mendukung.Nuh juga meyakini bila dikelola dengan baik, dalam 20–30 tahun ke depan, sekolah ilmuwan bisa menjadi research centre yang mumpuni.

Lebih lanjut, Nuh mengutarakan, sekolah umum tidak akan cukup untuk mengarahkan ilmuwan-ilmuwan muda karena situasinya kurang mendukung. Mengenai implementasi sekolah ilmuwan ke depan,Nuh menegaskan pemerintah belum berencana menggandeng instansi besar seperti Microsoft karena Indonesia memiliki basis sendiri.

“Sekolah umum itu kan menerima siswa umum, kondisi normal, jadi anak-anak yang kemampuannya 100, 120, 150 (bisa masuk).Tapi anak-anak khusus yang sarinya ini kan ndak bisa dicampur, sayang kalau dicampur. Kalau ini bisa ditangani secara khusus dan pertumbuhannya diarahkan ke research, dalam usia 20–25 tahun dia sudah jago,”papar dia.

Sejumlah kalangan menilai wacana membuat sekolah khusus ilmuwan perlu kajian mendalam karena belum tentu berkorelasi positif dengan perkembangan kehidupan sang anak.Ketua Dewan Juri Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika Tingkat SD/SMP Saladin Utunggadewa menilai, seperti sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK), perkembangan anak akan semakin bagus jika dimasukkan ke dalam sekolah inklusi.

Untuk sekolah ilmuwan ini, Kemendiknas akan menjaring guru untuk sekolah khusus calon ilmuwan dari sekolah-sekolah yang saat ini mendidik para pemenang olimpiade.Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendiknas Suyanto mengatakan, guru untuk sekolah khusus pemenang olimpiade baik nasional maupun internasional itu direncanakan akan didatangkan dari sekolahsekolah pemenang olimpiade.
 
Sumber : seputar-indonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis