14 Agustus 2012

Penyalahgunaan Teknologi = Bencana

Apabila teknologi berada di tangan yang salah, maka semua  hal akan menjadi bencana. Sebuah kalimat sederhana yang sarat makna dan hampir semua orang mengetahui apa dampaknya bagi kehidupan. Berbagai macam bencana sudah kita ketahui dan lihat baik dari skenario film atau dari cerita-cerita di novel atau dari kisah nyata dari para pelaku dan korbannya atau juga dari berita dan issue penting lainnya.

Film-film yang bertemakan super hero adalah contoh yang paling mudah ditemui untuk kasus penyalahgunaan teknologi. Novel-novel fiksi yang ber-genre science juga sering menyuguhkan cerita tentang orang-orang yang menyimpangkan fungsi dari kecanggihan teknologi. Issue atau berita lainnya seputar orang-orang public figure yang sering menjadi sasaran penyalahgunaan teknologi juga merupakan contoh nyata yang sering ditemui.

Banyak kejadian “perang mulut” atau “perang pengacara” atau “perang ego” atau “perang dingin” atau perang-perang lainnya yang terjadi karena penyalahgunaan teknologi. Mari kita persempit pembahasan penyalahgunaan teknologi ini menjadi penyalahgunaan gadget, dipersempit lagi menjadi penyalahgunaan sosial media. Nah, kalau sudah berbicara tentang socmed, terlihat jelas dimana letak penyalahgunaannya bukan? J

Mari kita tilik sebentar, kita ambil contoh kasus-kasus pertengkaran yang terjadi karena status seseorang di socmed, buanyak sekali ya :D Mulai dari kalangan public figure seperti artis atau pejabat pemerintah, mulai dari orang-orang elit dan berduit hingga orang-orang yang biasa saja, pasti memiliki konflik dari status di socmed.

Socmed bukanlah ranah pribadi lagi karena semua orang bisa membaca dan memperhatikan apa saja yang kita lakukan dan kerjakan. Baik itu kegiatan sehari-hari, kata-kata sedih karena patah hati, kalimat semangat, sorakan bahagia, promosi berbagai dagangan, hingga curhat seputar hal-hal kecil lainnya.

Ada kalanya kita merasa lebih nyaman menuangkan segala perasaan ke dalam bentuk rangkaian kata-kata yang di posting di socmed, tanpa harus berpikir panjang lagi apa dampak yang akan terjadi dari postingan kalimat tersebut. Biasanya kalimat sindirian adalah pemicu utama dari pertengkaran berikutnya. Jreeennnggg… maka segera dimulailah ronde demi ronde pertengkatan status, misalnya di Facebook akan terjadi perang status dan komentar, sedangkan di Twitter akan terjadi perang tweet, re-tweet dan mention (seru juga melihat pertengkaran di dunia socmed, lebih rame daripada perang bintang, hahahaha :D )

Apakah perang status atau komentar atau tweet itu merupakan pelampiasan emosi semata atau hanya sekedar mencari sensasi saja? Tidak ada yang pernah tahu, karena kita hanyalah penonton yang menikmati setiap adegan dari pemutaran film (kehidupan) pribadi orang lain. Atau justru diri kita sendiri yang menjadi pemeran utamanya atau pihak yang terseret-seret ke dalam kisruh perang di socmed tersebut?

Apabila socmed telah disalahgunakan menjadi media penyalur emosi atau amarah, tentu semua orang akan menjadi musuh. Tanpa kita sadari kata-kata pelampiasan emosi sesaat itu adalah kesalahan yang sangat fatal dalam menggunakan fasilitas socmed. Teramat sangat fatal hingga dalam sekejap mata kita akan menjadi sorotan berjuta pasang mata. Bangga karena menjadi TT dari perang di socmed? Waduh, malu donk seharusnya. Daerah dan masalah pribadi yang seharusnya hanya beberapa orang yang tahu justru menjadi konsumsi publik. Aib yang seharusnya ditutupi justru terbuka dengan lebarnya. Kalau sudah seperti itu, siapa yang malu, ya, diri kita sendiri L

Ada khilaf tapi ada juga kebiasaan. Melampiaskan segala sesuatunya ke dunia socmed bukanlah hal yang bijak dan merupakan hal yang harus kita hindari. Dampak apa pun yang terjadi adalah bencana yang akan menerpa diri kita sendiri. Memiliki akun di dunia socmed seperti memiliki senjata api yang siap meletus kapan saja, apakah meletus di kepala orang lain atau bahkan di kepala kita sendiri. Maka, jangan pernah menyalahgunakan socmed dan teknologi, demi kebaikan diri kita sendiri J



140812

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis