Diary-ku Dulu, Sekarang dan Nanti

Masih ingat dengan gambar di bawah ini? Gambar tersebut adalah tampilan dari halaman depan sebuah buku diary. Ketika melihat genit-nya cover diary yersebut saya langsung teringat kepada blog saya. Apa hubungannya ya? Dulu, ketika dunia blog belum ada, buku diary adalah sosok yang sangat populer ketika itu, yaitu sekitar tahun 90-an.

Para remaja berlomba-lomba membeli buku diary yang unik, lucu, menggemaskan dan keren, dengan  rasa bangga mereka akan memberikan kepada para sahabat yang terpercaya untuk menulis di dalam diary tersebut. Pada umumnya isi diary ketika itu adalah tentang biodata teman-teman, atau berisi tentang lirik-lirik lagu yang sedang trend, atau kumpulan puisi, keluh kesah dan curhat, atau juga sebagai catatan pribadi yang bersifat rahasia.

Tampilan isi diary yang berwarna warni dan bertabur icon-icon cantik, terkadang masih dihiasi dengan goresan-goresan warna pena yang beragam. Pasangan diary ketika itu memang pena atau spidol mini yang beraneka warna, pasangan yang tidak terpisahkan dan membuat diary semakin keren, colorful.

Tulisan yang nge-trend ketika itu juga banyak bentuknya, saya masih ingat salah satu bentuk tulisan alay yang sering digunakan oleh remaja ketika itu (termasuk saya), dan ternyata huruf-huruf alay ini mulai marak kembali. Huruf a diganti dengan angka 4 dan digarisbawahi, huruf g diganti dengan angka 9 atau 6, huruf s diganti dengan angka 5, dan sebagainya, plus penggabungan antara huruf kecil dengan huruf kapital.

Pada masa itu, tampilan tulisan alay sangat disukai dan tidak ada yang komplain, mungkin karena hanya digunakan pada media buku. Sedangkan di masa sekarang, banyak orang yang merasakan ketidaknyamanan dengan matanya karena membaca tulisan-tulisan alay (kembali, termasuk saya yang sering pusing dan tidak mengerti apa maksud dan arti dari tulisan alay itu, hehehe), mungkin karena penggunaan tulisan alay sudah menyebar ke segala media, bukan hanya tulisan di buku tetapi juga di sosial media, seperti jejaring sosial dan pesan singkat.

Kembali kepada buku diary tadi, sosok diary sederhana dalam rupa hardcopy mulai beralih rupa menjadi softcopy. Diary sekarang lebih beragam dan modern yaitu yang disebut sebagai blog. Saat ini, blog sedang naik daun dengan segala rupa, bentuk dan fungsinya. Blog sangat diminati oleh berbagai kalangan dan bahkan menjadi ladang pekerjaan bagi sebagian orang.

Wow, perkembangan dan transformasi diary sangat menggembirakan! Saya sendiri sangat menyukai tampilan diary saat ini, dimana blog bukan hanya diary biasa yang disimpan dan dikonsumsi sendiri, tapi merupakan ajang keeksistensian diri di ranah dunia maya.

Dengan bebas saya bisa menuliskan hal apa saja yang saya inginkan, membuat corat coret yang beragam, mempercantik tampilan dengan template yang unik-unik, bahkan saya bisa menambahkan berbagai fitur menarik yang menampilkan file berupa suara atau video, dan itu semua bisa saya tunjukkan kepada dunia.

Banyak orang terkenal yang beranjak dari sebuah blog, baik itu penulis, komedian, motivator, dan profesi lainnya. Maka, berlombalah orang-orang untuk membuat blog-nya. Virus nge-blog semakin ramai sekarang, tidak pandang usia, tidak pandang jenjang pendidikan, tidak pandang profesi dan pekerjan, tidak pandang gender, semua orang bebas mengekspresikan dirinya lewat blog.

Perkembangan zaman dan teknologi saat ini semakin memudahkan segala hal dan urusan, begitu juga dengan hal curhat ber-curhat. Media yang digunakan semakin beragam, mau hardcopy atau pun softcopy, tidak masalah, yang penting happy J

 140312