25 Maret 2012

Penulis dan Suasana


Ketika membaca kata pengantar dari buku dwilogi Padang Bulan – Cinta di Dalam Gelas-nya Anrea Hirata, ada kalimat yang membuat saya merasa terpaku membacanya. Kalimat itu berbunyi “Saat ini Andrea Hirata lebih banyak tinggal di tempat kelahirannya di Pulau Belitong …. Di pulau itu Andrea tinggal bersama orang tuanya, namun lebih banyak melewatkan waktu di sebuah kabin di pinggir sungai, di tepi kampungnya, tanpa jaringan telepon, tanpa internet, dan tanpa listrik”

Saya terdetak membacanya, mungkin inilah salah satu faktor terpenting bagi seorang Andrea Hirata untuk menghasilkan karya tulis yang mendunia. Faktor ketenangan. Memang, sebagian besar penulis hebat dan best seller memiliki tempat khusus untuk menuangkan semua inspirasi menulisnya. Ada yang berdiam diri di perpustakaan pribadi, ada yang menulis di padang rumput, ada yang menulis di tepi pantai, ada juga yang menulis di dalam kamar pribadi atau di kantornya. Semua tempat tersebut adalah tempat yang sangat privacy, dimana penulis memiliki waktu dan dirinya sepenuhnya, dan tidak ada yang boleh atau bisa untuk mengganggu gugatnya.

Bila ditilik kembali, sebenarnya tempat-tempat privacy tersebut hanyalah sebuah media, media untuk menghadirkan ketenangan bagi si penulis. Tentu saja tidak ada penulis yang ingin diganggu ketika dia sedang melakukan proses menghasilkan karya, karena hal itu akan merusak imajinasi maupun karya itu sendiri.

Wajar bila penulis best seller seperti Andrea Hirata tidak menginginkan adanya jaringan telepon, internet maupun listrik, karena hal-hal tersebut cenderung menggangu dan merusak fokusnya. Back to nature, mungkin juga merupakan cara bagi Andrea untuk memicu otaknya agar selalu menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas. Dan, hal itu telah dibuktikannya.

Berbeda dengan seorang penulis terkenal lainnya seperti JK Rowling, yang telah menerbitkan novel best seller Harry Potter. Seperti ceritanya, bahwa Rowling lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menulis novel ini di sebuah café. Seperti yang kita ketahui, café adalah tempat umum dan sulit sekali menemukan tempat yang privacy di dalamnya. Namun, Rowling justru bisa menghasilkan karya tulis yang mendunia meski berada di dalam suasana café yang tidak begitu privacy tersebut.

Wajar juga bila penulis seperti JK Rowling memilih tempat seperti café untuk menulis, karena semua fasilitas yang dibutuhkannya dengan segera didapatkannya. Mulai dari sarapan dan makanan yang bergizi, kenyamanan tempat atau keramaian para pengunjung yang semakin membuatnya mendapatkan ide-ide segar untuk novelnya. Dan, hal itu juga telah dibuktikannya.

Kedua penulis tersebut memberikan gambaran yang sangat berbeda tentang situasi, suasana, dan tempat menulis yang pernah mereka jalani. Dimana, dari situasi yang berbeda, seorang penulis yang berbakat tetap mampu menghasilkan karya tulis yang berkualitas. Meskipun karakter setiap penulis itu berbeda, namun, intinya tetap satu, yaitu teruslah menulis dan menghasilkan karya. Bukan hanya sekedar karya tetapi karya yang berkualitas dan mampu mendunia.

Tidak ada larangan atau peraturan baku tentang metode atau media apa yang harus dipilih oleh seorang penulis untuk menghasilkan karya, semua itu tergantung kepada si penulis. Bila tempat privacy telah didapatkan namun inspirasi tak jua datang, sama saja dengan tidak menghasilkan karya. Kebalikannya, inspirasi datang tetapi tempatnya tidak memadai, apakah tidak menghasilkan karya juga? Wah, jangan terpaku pada hal itu ya. Selama ada kemauan, niat, usaha dan kerja keras, Anda atau siapapun yang telah mengukuhkan dirinya sebagai seorang penulis akan tetap menulis dan menghasilkan karya yang berkualitas.

Kalau Anda, termasuk penulis yang seperti apa?
But, always and keep writing. Say NO to reason. Happy writing J



250312

2 komentar:

NF mengatakan...

saya juga pernah baca nih kalau andrea hirata atw dewi lestari 'menjauhi yeknologi' kala menulis, takut ngga konsen, kalau saya sih namanya juga masih amatiran jadi belum masuk ke kategori khusus hehe

Irda Handayani mengatakan...

@NF : hahahaha... masing-masing penulis menciptakan suasananya masing2 mb :)

Posting Komentar

ShareThis