28 Desember 2011

Bila Seorang Penulis Harus Menulikan Indera Pendengarannya


Pada umumnya seorang penulis membutuhkan tempat yang nyaman, tenang dan menyenangkan untuk menulis dan menghasilkan berbagai karya. Meskipun, ada juga beberapa penulis yang memiliki kebiasaan bekerja harus diiringi dengan alunan musik atau juga harus berada di suatu tempat keramaian yang bisa menghadirkan berbagai inspirasi dan ide-ide cemerlang untuk tulisannya.

Bagi seorang penulis yang memiliki kehidupan biasa saja dan bisa dikatakan tidak atau kurang mendapat support dari orang-orang sekitarnya, kondisi dan suasana tempat dia bekerja yang tidak nyaman bisa menghilangkan inspirasi dan ide-ide cemerlang itu. Misalnya, seseorang yang sedang berkonsentrasi penuh dan fokus menyelesaikan karya tulisnya berupa novel, harus berhenti dengan terpaksa karena suara bising atau perintah-perintah yang tidak penting dan sangat mengganggu.

Gangguan seperti itu bisa berakibat fatal bila tidak segera diselesaikan atau diantisipasi sebelumnya. Bahkan akan sangat fatal bagi seorang penulis yang memiliki kecenderungan moody atau penulis yang sensitif. Berbagai hal yang tidak penting itu akan merusak imajinasi dan karya tulis yang akan dia hasilkan.

Itulah sebabnya mengapa suasana, situasi dan kondisi merupakan faktor penting dalam membangun karakter seorang penulis. Namun, ada beberapa cara untuk memperbaiki situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan tersebut, khususnya bagi seorang penulis yang sangat membutuhkan tempat yang nyaman dan tenang. Salah satu caranya adalah, penulis tersebut harus berusaha keras bekerja di bawah tekanan dari manapun, termasuk tekanan dari kebisingan dan hal-hal yang tidak begitu penting.

Belajarlah menjadi seorang penulis yang bisa menulikan indera pendengarnya dalam suasana kebisingan tempat dia bekerja. Hal itu sangat penting karena sangat bermanfaat untuk menjaga keaslian imajinasi dan menjaga agar inspirasi yang hadir tidak tercampur baur dengan hal-hal yang mampu menghilangkan hasrat menulis itu sendiri.

Bila suatu ketika seorang penulis sudah tidak bisa menahan benteng pertahanan ketulian tersebut karena kebisingan dan keributan yang tak kunjung henti, maka tanpa menunggu lagi segeralah pergi dari tempat itu dan carilah tempat yang lebih tenang dan menyenangkan. Jagalah inspirasi dan imajinasi yang masih melekat hangat dalam ingatan agar ketika penulis itu kembali ke posisi semula dimana dia telah merasa nyaman, dia akan dapat meneruskan kata atau kalimat yang terpotong tadi dan menyelesaikannya.

Menjadi seorang penulis membutuhkan support penuh dari orang-orang di sekitarnya, meskipun support itu tidak sepenuhnya di dapatkan (karena tentu saja, masih banyak orang-orang yang berpikiran bahwa menjadi seorang penulis bukanlah pekerjaan yang dapat menjamin kehidupan) tapi seorang penulis tetap harus berpegang penuh dengan impiannya. Tetaplah menghasilkan karya dalam bentuk apapun, teruslah menghasilkan ide-ide cemerlang dan inspirasi yang unggul sehingga mampu membuat orang lain kagum, teruskanlah menjadi orang yang kreatif dan menelurkan hasil karya yang akan best seller suatu saat nanti, dan jangan pernah berhenti menulis.

Jangan menjadikan suasana, situasi dan kondisi yang tidak nyaman menjadi alasan dan menghalangi keberhasilan Anda untuk menjadi seorang penulis. Sebab, menjadi seorang penulis memang tidaklah mudah dan membutuhkan perjuangan, usaha serta kerja keras. Jika impian Anda masih tetap sama untuk menjadi seorang penulis, maka teguhkan impian itu dan nikmatilah setiap perjalanan menuju pintu kesuksesan.

Selamat menulis J


281211

2 komentar:

Nizwa Ayuni mengatakan...

iyuupp..
menulis sebenarnya hanya membutuhkan kemauan yang kuat. kalo udah ada kemauan..bagaimanapun kondisi dan situasinya pasti tetep bakal menulis.
salam menulis san salam kenal yaa ^^

Irda Handayani mengatakan...

@Nizwa : bener sekali, salam menulis dan salam kenal kembali dari RBI :)

Terima kasih atas kunjungannya...

Posting Komentar

ShareThis