2 Desember 2011

Menulislah Dengan Hati


“Menulislah dengan hati, maka orang lain pun akan jatuh hati”

Kalimat di atas merupakan sebuah gambaran ringkas yang mudah di cerna bagi siapa saja. Mengapa harus dengan hati? Karena banyak penulis yang menulis dengan proses keegoan yang sangat besar di dalamnya, apakah itu ego karena tujuan tulisannya atau ego karena pendeklarasian dan pengukuhan dunia akan keeksisan dirinya.

Ketika ego berbicara, maka orang akan melihat cerminan diri Anda bahwa ketenaranlah yang Anda tuju, bukan pada inti dan manfaat dari tulisan itu sendiri. Tentu juga wajar ketika seorang penulis membawa ego ke dalam tulisannya, karena dia adalah manusia, namun kadar dari setiap keegoan penulislah yang membedakan apakah dia termasuk ke dalam penulis yang mengejar “ketenarann sesaat” atau sekedar bersenda gurau atau hanya sekedar iseng meluapkan isi hati atau memang ingin berbagi.

Rambut boleh sama hitam, tapi isi kepala siapa yang tahu. Kesamaan visi dan misi menulis boleh sama tapi derajat keegoan siapa yang tahu. salah satu hal untuk menyelaraskan kehadiran ego dalam tulisan adalah dengan meminta pertolongan hati. Hati kecil tidak pernah berbohong meskipun sering kali apa yang dijabarkan tidak diindahkan atau tidak di gubris sama sekali. Namun hati akan selalu ada untuk mengingatkan.

Sekeping hati yang dimiliki dalam setiap jiwa-jiwa penulis adalah harta karun yang paling berharga untuk memulai suatu hal besar lewat goresan tangannya. Rangkaian kata yang berubah menjadi kalimat tentu akan sarat makna bila mengikuti apa yang hati rasakan dan otak mewujudkan. Hati tidak akan melirik kepada ego yang masih angkuh bertengger menunjukkan kekuasaanya, tapi hati akan membantu ego agar turut serta merendahkan diri seperti hati merendahkan dirinya.

Memang benar, apa yang ditulis akan mencerminkan penulisnya, seterusnya akan mencerminkan kepribadiannya, seterusnya akan mecerminkan hati dan pola pikirnya. Maka, jangan heran bilamana semenjak Anda mengirimkan tulisan ke berbagai jejaring sosial maupun ke dalam blog,  banyak orang yang ingin berkenalan dan jatuh hati kepada Anda. Meskipun sebenarnya mereka telah jatuh hati kepada karakter tulisan Anda, bukan pada Anda seutuhnya.

Itulah kekuatan menulis dengan hati. Tulisan yang dihasilkannya dapat mengubah pandangan orang lain kepada pemiliknya (penulis), dapat merubah perasaan orang lain, dapat merubah opini dan argumen orang lain, dapat mempermainkan perasaan, dapat memanipulasi kebenaran, dapat menyembunyikan fakta, dan lain sebagainya.

Namun, bila ego yang mengambil alih pada tulisan Anda, maka jangan heran juga bilamana orang-orang tidak tertarik dengan tulisan Anda, bahkan hanya dengan meninggalkan komentar saja mereka merasa jengah. Jangan biarkan ego menguasai tulisan Anda tapi tampilkanlah hati Anda yang sesungguhnya.

Berusahalah menulis dengan hati, niscaya apa pun yang Anda ingin sampaikan akan tercerna dengan baik oleh orang lain, agar mereka paham dan mengerti dengan visi dan misi Anda, agar Anda juga merasakan kelegaan yang luar biasa karena ego telah bersedia bekerjasama dengan hati.

Selamat menulis dengan hati J


021211

2 komentar:

nich mengatakan...

Jika dari hati, maka tidak ada rasa terpaksa, tidak ada pamrih, dan tidak ada lelah ya :)

Irda Handayani mengatakan...

@ bg nich : benar sekali bg, terima kasih sudah mampir :)

Posting Komentar

ShareThis