19 April 2012

Senjata Penulis


Menulis itu membutuhkan keberanian dan pengorbanan. Keberanian untuk mengabarkan sesuatu atau menceritakan hal-hal yang sedang menjadi issu hangat. Pengorbanan dalam hal meluangkan waktu yang lebih banyak untuk menekuni seperti apa dunia menulis yang juga terkenal pahit dengan mitos “tidak menjanjikan” itu.

Banyak hal yang terkuak lewat tulisan, apakah itu kebenaran atau pun kebohongan. Namun, apa yang ditorehkan oleh seorang penulis memiliki kekuatan karena dia telah membuat “hitam di atas putih” atau bahkan kebalikannya, “putih di atas hitam” (memutarbalikkan fakta).

Senjata prajurit adalah benda-benda yang berbentuk tajam. Senjata pembicara adalah kata-katanya. Dan, senjata penulis adalah tulisannya. Kesemua senjata itu dapat dan mampu membunuh siapa saja. Senjata yang indah namun mematikan.

Seiring perjalanan waktu, senjata penulis ini tidak banyak “membunuh” orang karena apa yang disampaikan dalam bentuk tulisan lebih kepada hal-hal yang menyenangkan dan menghanyutkan. Cerita pendek, cerita bersambung, novel, puisi, prosa, atau tulisan yang mencakup dalam bidang sains dan bidang lainnya.

Penulis merupakan aktor dan aktris yang handal dalam dunia imajinasi. Banyak film-film box office yang diangkat dari novel. Bahkan, jalan cerita dan skenario sebuah film pun berasal dari tulisan seorang penulis naskah. Itu sebabnya seorang penulis diibaratkan sumber imajinasi, karena lewat tulisannya dia dapat menciptakan apa saja dan membuatnya seolah menjadi nyata (atau bahkan memang benar-benar menjadi nyata).

Asyik kan? Tentu saja. Memang, beberapa dekade silam, banyak orang mencibir, memandang remeh, dan tidak menganggap profesi seorang penulis, seperti bunyi mitos di atas yaitu “tidak menjanjikan”. Meski begitu, banyak pejuang yang bertahan dalam profesi ini, tentu karena mereka mencintai apa yang mereka kerjakan. Komitmen dengan perjuangan mereka itulah yang membuahkan hasil, hingga nama mereka menjadi terkenal karena hasil karyanya yang mendapatkan pujian.

Bila dibandingkan dengan saat ini, wuih… banyak sekali pejuang cinta bertaburan, maksudnya pejuang penulis J Para pejuang generasi sekarang juga jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, mungkin karena dulu kata-kata seperti “galau” atau “kamseupay” belum ada :D Meskipun seperti itu, banyak orang mulai bangga dengan profesi menulisnya, apalagi bila dia telah membuat sebuah buku, semakin bertambah rasa kebanggaannya. Dan, rasa kebanggaan itu telah membunuh mitos “tidak menjanjikan” secara perlahan. Para penulis mulai bangkit dan berlomba-lomba untuk menerbitkan karyanya, suatu revolusi yang sangat mengagumkan.

Maka, bersyukurlah bila Anda menyukai, mencintai dan nyaman dengan profesi menulis ini. Ingat, bahwa tulisan adalah senjata yang Anda miliki untuk menaklukkan dunia, untuk membuat mimpi dan impian Anda menjadi nyata, untuk meruntuhkan ego dari orang-orang yang memandang sebelah mata, dan untuk membuat diri Anda bangga.

Teruslah menulis dan mengembangkan generasi menulis yang bebas saat ini. Yakinlah bahwa Anda pun layak untuk menghasilkan karya-karya berkualitas.

Selamat menulis para penulis J


190412

8 komentar:

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

Alhamdulillaah, saya sangat suka menulis :D

Seringkali menulis sanggup mengganti mood jelek saya menjadi lebih baik :)

Walaupun belum jadi profesi, belum dapat penghasilan dari tulisan-tulisan yang saya buat, tapi kepuasan batin di dalamnya jauh lebih berharga dari nominal berapapun :')

Fitrah Alimuddin mengatakan...

tulisan adalah senjata yang Anda miliki untuk menaklukkan dunia, untuk membuat mimpi dan impian Anda menjadi nyata.

Setuju sekali sama yang ini :):):)

NF mengatakan...

"beberapa dekade silam, banyak orang mencibir, memandang remeh, dan tidak menganggap profesi seorang penulis" tapi sekarang semua orang suka menulis dan ingin menjadi penulis, apalagi bertambah mudahnya fasilitas untuk menerbitkan buku dengan banyaknya self publishing.. selamat menulis para penulis :)

Irda Handayani mengatakan...

@diniez : Alhamdulillah :) Benar mb, ada kepuasan batin jika kita menulis. Ayo, semangat berkarya ^^v

@fitrah : Terima kasih :)

@NF : Benar itu, penggalan kalimat itu yg terlupa, terima kasih sudah menambahkan mb :)

niidass mengatakan...

dari kecil sudah terbiasa menuliskan berbagai macam cerita membuat aku terus berusaha untuk menembus penerbit, ya walaupun susah banget T_T

Irda Handayani mengatakan...

@niidass : wah, sama :D saya juga dari kecil suka menulis. Berjuanglah dan tetap semangat ya \\^o^//

Neneng Rostiana mengatakan...

Menulis itu panggilan hati bagiku :) Asal ada niat, kerja keras dan usaha, serta doa apapun dapat tercapai. Termasuk membuktikan kesalahan paradigma sebagian orang tentang menulis 'tidak menjanjikan' :)

Irda Handayani mengatakan...

@neneng : benar mbak... paradigma itu yg harus di luruskan :) Tetap semangat menulis ya :D

Posting Komentar

ShareThis